Supervisi merupakan bagian dari fungsi pengarahan dalam fungsi manajemen, sebagai satu cara efektif untuk mencapai tujuan pelayanan di suatu tatanan rumah sakit termasuk tatanan pelayanan keperawatan.
Supervisi adalah kegiatan kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari.
Supervisi keperawatan merupakan proses pemberian sumber yang dibutuhkan perawat dalam menyelesaikan tugas. Dengan supervisi seorang manajer keperawatan dapat menemukan berbagai kendala dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan dapat menghargai potensi setiap aggotanya (Arwani, 2006).
Dapat dismpulkan bahwa supervisi adalah kegiatan kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam meaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari. Supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian morivasi serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap-tiap tahap proses keperawatan. Kelengkapan dan kesesuaian dengan standar merupakan variable yang harus disupervisi.
Kegiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfir kerja, dan jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan pelaksanaan tugas.
tujuan supervisi diarahkan pada kegiatan mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan, melatih staf dan pelaksana keperawatan, memberikan arahan dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya untuk menimbulkan kesadaran dan mengerti peran dan fungsinya sebagai staf, dan difokuskan kepada pemberian pelayanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan (Arwani, 2004).
Tujuan dalam supervisi kinerja perawat dalam pendokumentasian adalah meningkatkan ketrampilan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil akhir yang dicapai adalah meningkatnya kepuasan kerja perawat dan kualitas pelayanan
Supervisi berfungsi untuk mengatur dan mengorganisasir proses atau mekanisme pelaksanaan kebijakan dan standar kerja (Ilyas, 1995).
berfungsi untuk membimbing, memberikan contoh, mengarahkan dan menilai atau mengevaluasi
Menurut Marquis dan Houston (2000) agar fungsi supervisi dapat dicapai optimal, maka seorang supervisor seharusnya :
a. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi staf dalam bekerja
Supervisor dapat menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dengan selalu mengingatkan pada perawat pelaksana untuk melengkapi dokumentasi asuhan keperawatan setiap operan.
b. Mengembangkan rasa percaya dan keterbukaan staf
Supervisor secara terbuka menjelaskan tujuan supervisi bukan untuk mencari kesalahan dan siap memberikan masukan dan arahan pada kegiatan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan, Memberikan kesempatan pada staf mengungkapkan ide-ide dan permasalahan yang dihadapi dalam pendokumentasian
c. Manggunakan teknik wawancara agar terjalin komunikasi dua arah
Supervisor melakukan supervisi dengan mengedepankan teknik diskusi. Artinya supervisor siap memberikan arahan dan siap mendengarkan umpan balik dari staf yang disupervisi
d. Mengumpulkan data secara terbuka dan obyektif (berdasarkan standar)
Supervisor menjelaskan setiap kegiatan supervisi pendokumentasian yang dilakukan dan menggunakan format yang baku sehingga lebih obyektif
e. Menilai secara obyektif.
Supervisor memberikan penilaian hasil supervisi berdasarkan format yang sudah disosialisasikan dan memberikan kesempatan pada staf yang disupervisi memberikan umpan balik terhadap hasil penilaian.
peran supervisor adalah sebagai:
perencana
pengarah
pelatih
penilai
Peran supervisor sebagai perencana adalah seorang supervisor dituntut untuk mampu membuat perencanaan sebelum melaksanakan supervis
Peran supervisor sebagai pengarah adalah kemampuan seorang supervisor dalam memberikan arahan yang baik yang sangat diperlukan untuk supervisi
Peran supervisor dalam supervisi kinerja pendokumentasian asuhan keperawatan adalah merencanakan pelaksanaan supervisi, mengarahkan perawat dalam pendokumentasian yang benar, melatih perawat mendokumentasikan asuhan keperawatan, dan penilai secara obyektif kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan
Peran supervisor sebagai penilai adalah seorang supervisor dalam melakukan supervisi dapat memberikan penilaian yang baik.
a. Merencanakan tugas sehari-hari :
1) Pembagian tugas kerja
2) Perincian pengunaan waktu dam batas
wewenang
b. Menggunakan wewenang dengan tepat:
1) Bertindak efektif dan efisien dan mampu menganalisa
masalah berkaitan dengan kinerja pendokumentasian
2) Memimpin kelompok dengan kegiatan dan tujuan
tertentu
3) Transformasi informasi baik dari atasan ke bawahan
maupun dari bawahan keatasan
Teknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi langsung dan tak langsung
Teknik Supervisi Secara Langsung Supervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Secara Tidak Langsung Supervisi tidak langsung adalah supervisi yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
- Prosedur pelaksanaan Supervisi
Supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan oleh Kepala Ruangan
Waktu supervisi adalah saat perawat melakukan pendokumentasian, satu pasien minimal satu penilaian untuk satu tindakan Dapat diulang jika nilai tidak memuaskan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam supervisi
Sabtu, 30 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar